Thursday, April 4, 2024

Yuk Kita Mengenal Lebih dekat KPPD Kabupaten Sukabumi

Yuk Kita Mengenal Lebih dekat KPPD Kabupaten Sukabumi

Oleh: Guru Ataya (Iwan Sumantri)

Sukabumi, 4 April 2024. Komunitas penggerak pendidikan daerah adalah kelompok masyarakat yang berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah tertentu. Komunitas semacam ini biasanya terdiri dari berbagai elemen masyarakat, seperti guru, orangtua, siswa, tokoh masyarakat, dan pemerintah setempat. Tujuan utama mereka adalah untuk memperbaiki sistem pendidikan di wilayah mereka, meningkatkan aksesibilitas, kualitas, dan relevansi pendidikan bagi semua warga.

Berikut beberapa hal yang
biasanya dilakukan oleh komunitas penggerak pendidikan daerah:

Pemberdayaan Guru: Memberikan pelatihan, sumber daya, dan dukungan kepada guru agar mereka dapat meningkatkan keterampilan mengajar dan memperbaiki kurikulum sesuai kebutuhan lokal.

Menggalang Dukungan Masyarakat: Melibatkan orangtua, tokoh masyarakat, dan sektor swasta untuk mendukung inisiatif pendidikan, baik dalam bentuk sumbangan finansial, pengadaan sarana prasarana, maupun penyediaan mentor bagi siswa.

Pengembangan Program Pendidikan Inovatif: Merancang program pendidikan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan daerah, termasuk pelatihan keterampilan untuk dunia kerja, pembelajaran berbasis proyek, atau pendekatan pembelajaran aktif lainnya.

Advokasi dan Pengawasan: Melakukan advokasi kepada pemerintah setempat untuk meningkatkan investasi dalam pendidikan dan memastikan kebijakan yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Selain itu, mereka juga melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan program-program pendidikan di wilayah mereka.

Pendekatan Kolaboratif: Bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan organisasi non-profit untuk menciptakan sinergi dalam upaya meningkatkan pendidikan di daerah tersebut.

Mengatasi Tantangan Lokal: Mengidentifikasi dan mengatasi tantangan khusus yang dihadapi dalam pendidikan di wilayah mereka, seperti akses terhadap pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin, penggunaan teknologi di daerah pedesaan, atau masalah kualitas guru.

Membangun Jaringan: Berpartisipasi dalam jaringan atau asosiasi yang lebih luas untuk bertukar pengalaman, mendapatkan sumber daya tambahan, dan memperluas dampak dari upaya mereka.

Pengembangan Kapasitas: Melakukan pelatihan dan pembinaan untuk anggota komunitas agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang efektif dalam memperbaiki pendidikan di daerah mereka.

Komunitas penggerak pendidikan daerah dapat menjadi kekuatan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan lokal, karena mereka meiliki pemahaman yang leibh baik tentang tantangan, karena mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tantangan dan peluang yang ada diwilayah mereka, serta memiliki keterlibatan langsung dari berbagai pihak dalam masyarakat.

Komunitas Penggerak Pendidikan Daerah merupakan strategi percepatan transformasi ekosistem pendidikan daerah untuk peningkatan layanan pendidikan yang kualitas dan merata.

BBGP Jabar menciptakan terobosan kolaboratif dengan membentuk KPPD Jabar untuk memajukan pendidikan di wilayah tersebut. Dalam penguatan pengurus KPPD di Hotel Harris, Cibinong, Direktur Jenderal Kemdikbudristek, Prof. Nunuk Suryani, memberikan apresiasi dan menekankan pentingnya kolaborasi.

Monday, April 1, 2024

Lokakarya 6 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi “Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah”

Lokakarya 6 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi “Keberlanjutan Pengembangan Diri dan Sekolah”

Oleh: Guru Ataya (PP_430_Iwan Sumantri) 

Sukabumi, 30 Maret 2024. Keberlanjutan pengembangan diri dan sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa siswa dan pendidik terus berkembang dan mengikuti perkembangan zaman. Ada beberapa Langkah yang dapat diambil untuk memastikan keberlanjutan tersebut, diantaranya : 1) Menerapkan kurikulum yang relevan dan terus di perbaharui: Sekolah harus memastikan bahwa kurikulum satuan Pendidikan selalu relevan dengan kebutuhan dunia kerja dan perkembangan teknologi. Kurikulum harus terus diperbaharui untuk memastikan siswa mendapatkan pendidikan yang terbaik dan dapat mengikuti perkembangan zaman; 2) Mengadakan pelatihan dan workshop untuk pendidik. Sekolah dapat mengadakan pelatihan dan workshop untuk membantu para pendidik terus berkembang dalam bidang mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kualitas pengajaran dan memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih baik.

Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan suatu langkah stategis dari pemerintah Republik Indonesia dengan mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanaannya program PGP adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru adapat menggerakkan komunitas belajar disekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik.

Program PGP diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin Pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.

Friday, March 29, 2024

Ada Yang Beda di Pendampingan Individu 6 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi

Ada Yang Beda di Pendampingan Individu 6 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi

Oleh: Guru Ataya (PP_430_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 28 Maret 2024. Kurang lebih dua minggu dari kegiatan pendampingan individu 5, Para Pengajar Praktik (PP) melaksanakan kembali pendampingan individu ke-6.

Pelaksanaan Pendampingan Individu Ke-6 yang dijadwal oleh BBGP Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dalam rentang waktu  19 s.d. 29  Maret 2024,telah dilaksanakan oleh PP-430_Iwan Sumantri (Guru Ataya) sesuai kesepakatan bersama dengan para Calon Guru Penggerak yaitu dimulai dari tanggal 19 sd 29 Maret 2024. Seperti biasa 4 (empat) hari sudah saya selaku PP melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda dari 5 (lima) pendampangan sebelumnya. Pendampingan Individu 6 ini dilaksanakan disuasana umat Islam melaksanakan ibadah puasa di bulan Suci Ramadan 1445H. Seperti halnya pendampingan-pendampingan individu sebelumnya, kegiatan pendampingan ke-6 mengusung tema Refleksi Perubahan Diri dan Dampak Pendidikan”.

Fokus pendampingan di PI 6 ini adalah 1) Persiapan panen hasil belajar; 2) Pengumpulan survei umpan balik dan refleksi hasil survei tentang kompetensi guru penggerak (feedback 360); 3) Refleksi perubahan dalam pembelajaran yang sudah diterapkan selama 6 bulan, diskusikan dampak pada diri guru dan murid yang terjadi;4) Penilaian pemetaan aset; diskusi apakah tujuan program sudah dikomunikasikan ke warga sekolah.

Pendampingan Individu dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa.

Saya mulai melaksanakan kegiatan  pendampingan secara individu kepada CGP mulai hari Sabtu, 23 Maret 2024 dengan CGP Uwes Kusaeri  di SDN 2 Cidadap Cidahu; Senin, 25 Maret 2024 dengan CGP Evi Ratnasari di SDN Kaladi Kabandungan; Selasa, 26 Maret 2024 dengan CGP Asep Samsudin di SDN 2 Pangkalan Parungkuda dan terakhir Rabu,27 Maret 2024 dengan CGP Citaningrum di SMPN 2 Cidahu. Selain menjadi salah satu tugas dari pengajar praktik,dengan melakukan kunjungan ke tempat CGP bertugas merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi pembelajaran tersendiri bagi seorang guru apalagi disuasana Ramadan seperti pendampingan individu ke-6 ini.

Seperti halnya pada pendampingan sebelumnya, pada pelaksanaan pendampingan individu ke 6 ini,    pengajar praktik meyiapkan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tema Reflkesi Perubaha Diri dan dampak Pendidikan, yakni 1) buku pegangan pendampingan individu; 2) Jurnal Hasil pemantauan pembelajaran Daring CGP; 3) Jurnal pendampingan, daftar hadir dan rencana pendampingan selanjutnya; 4) Rubrik Dokumentasi Pemetaan Aset (Lampiran 9); 5) Hasil analisis survei umpan balik 3600; 6) Dokumentasi proses pemetaan asset yang meliputi: a) Notulen (mencakup siapa yang berbicara dan ide yang disampaikan,kesimpulan pertemuan;b) Foto proses pertemuan; c) Hasil pemetaan.

Sunday, March 17, 2024

“Kolaborasi dalam Pengelolaan Program Yang Berpihak Pada Murid” Lokakarya 5 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi

Kolaborasi dalam Pengelolaan Program Yang Berpihak Pada Murid”  Lokakarya 5 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi

Oleh: Guru Ataya (PP_430_Iwan Sumantri)

Sukabumi, Sabtu, 16 Maret 2024. Program Pendidikan Guru Penggerak (PGP) merupakan suatu Langkah stategis dari pemerintah Republik Indonesia dengan mewujudkan guru yang berdaya dan memberdayakan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan proses dan hasil belajar peserta didik. Dalam pelaksanaannya program PGP adalah program pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui pelatihan dan pendampingan yang berfokus pada kepemimpinan pembelajaran agar guru adapat menggerakkan komunitas belajar disekitarnya yang dapat mewujudkan merdeka belajar peserta didik.

Program PGP diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakan komunitas belajar, baik di dalam maupun di luar sekolah serta berpotensi menjadi pemimpin Pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada di lingkungan sekolahnya masing-masing.

Rancang bangun program PGP mengguanakan pendekatan androgogi dan blended learning selama enam bulan. Program tersebut didesain untuk mendukung hasil belajar yang implementatif berbasis lapangan. Untuk itu maka 70% kegiatan dilakukan dalam bentuk on-the-job training di mana guru sebagai peserta PGP tetap bertugas mengajar dan menggerakkan komunitas di sekolah. Sementara 20% kegiatan dirancang dalam bentuk kegiatan bersama rekan sejawat dan 10% lainnya dilakukan dalam bentuk pembelajaran bersama naras umber/intrruktur, fasilitator, dan pengajar praktik.

Pembelajaran bersama pengajar praktik (PP) dilakukan secara individu di satuan Pendidikan masing-masing dan secara berkelompok dalam bentuk lokakarya. Pendampingan pada lokakarya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya,menjejaringkan CGP di tingkat kota, menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP, serta meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan di tingkat sekolah dan kota.

Pendampingan melalui lokakarya bertujuan untuk: a) meningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya; b) menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten/kota; c) menjadi ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP; d) dan meningkatkan keterlibatan         pemangku kepentingan        di          tingkat        sekolah dan kabupaten/kota.

Kurang dari satu bulan dari kegiatan lokakarya 4 sebelumnya, Program Pedidikan Guru Penggerak (PGP) menggelar kembali salah satu agenda kegiatannya yaitu lokakarya. Untuk program Pendidikan guru penggerak Angkatan 9 lokarkarya yang diselengarakan adalah Lokakarya 5. Lokakarya 5 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 9 dilaksanakan secara serentak pada tanggal 16 Maret 2024 di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat.

Sabtu, 16 Maret 2024 berbeda dengan Lokakarya 4 yang lalu, lokakarya 5 dilaksanakan di waktu bulan suci Ramadhan yang bertempat di SMPN 1 Sukaraja. Hadir pada kegiatan tersebut yakni Tim BBGP Jawa Barat yang di wakili oleh Bapak Nanang Nasirudin, S.Pd., M.Pd.perwakilan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah V Jawa Barat (Jabar) Bapak Iwan Setiawan, MA.Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi yang di wakili oleh Bapak Hamdani, S.Pd., MSi selaku Kabid Kelembagaan Pengembangan Muatan Lokal, Bapak Ateng Trisnandi Kasi Kurikulum SMP, Panitia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, 39 Pengajar Praktik (PP), dan 191 CGP yang masing-masing belajar dalam 13 kelas/ruang kelas.

Seperti hal nya pada lokakarya sebelumnya, kegiatan Lokakarya 5 diawali dengan acara pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Sukabumi, Mars Guru Penggerak dan sambutan dari perwakilan BBGP dan perwakilan Kadisdik wilayah 5. Lokakarya 5 dikabupaten Sukabumi dibuka secara resmi langsung oleh Bapak Hamdani,S.Pd.,M.Si. yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi tepat pukul 08.30. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa ada 4 (empat) konsep guru yang harus menjadi perhatian guru yaitu 4-UL . 1) Jebul – guru datang tepat waktu kesekolah; 2) Degul- kerja yang benar dikelas; 3) Jentul – guru melakukan evaluasi awal,evaluasi tengah dan evaluasi akhir serta memonitoring; 4) Guruhul – ada hasil yang baik. Program Pendidikan Guru Penggerak di kabupaten Sukabumi, beliau juga berharap para guru penggerak banyak berkontribusi dan menjadi agen perubahan di dunia Pendidikan khususnya di kabupaten Sukabumi.

Friday, March 8, 2024

Catatan Ala Guru Ataya di PI 5 “Rancangan Program yang Berpihak pada Murid “

 Catatan Ala Guru Ataya di PI 5 “Rancangan Program yang Berpihak pada Murid

Oleh: Guru Ataya (PP_430_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 08 Maret 2024. Guru Penggerak merupakan program pendidikan dari pemerintah untuk meningkatkan kompetensi guru, selain itu hadirnya guru penggerak diharapkan mampu menggerakkan komunitas belajar. Prinsip program adalah mendorong upaya peningkatan kualitas pendidikan di sekolah maupun diluar sekolah menggunakan pendekatan andragogi dan blended learning. Dengan menggunakan dua metode yang tadi dijelaskan, nantinya guru yang terdaftar di dalam program ini mereka juga harus mengikuti proses pembelajaran.

Model pembelajaran yang tertuang adalah menggunakan metode pelatihan dalam jaringan atau belajar daring, lokakarya, dan pendampingan individu.

Terdiri dari 70% pengajar bekerja di sekolah, 20% bersama sesama pengajar, dan 10% bersama narasumber, fasilitator, dan pengajar praktik. Pendampingan dilakukan secara individu di sekolah CGP dan pendampingan kelompok melalui kegiatan lokakarya.

Pendampingan individu bertujuan untuk membantu CGP menerapkan hasil pembelajaran daring sehingga CGP mampu:

a.    mengembangkan diri sendiri dan juga guru lain dengan cara melakukan refleksi, berbagi, dan kolaborasi;

b.    memiliki kematangan moral, emosional, dan spiritual untuk berperilaku sesuai kode etik; dan

c.    merencanakan, menjalankan, merefleksikan, dan mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dengan melibatkan orang tua.

 

Kurang dari satu bulan dari kegiatan pendampingan individu-4, Pengajar Praktik (PP) melaksanakan kembali pendampinagan individu ke-5.

Pelaksanaan Pendampingan Individu Ke-5 yang dijadwal oleh BBGP Provinsi Jawa Barat dalam rentang waktu dari 4 s.d. 16 Maret 2024,telah dilaksanakan oleh PP-430_Iwan Sumantri (Guru Ataya) sesuai kesepakatan bersama dengan para Calon Guru Penggerak yaitu dimulai dari tanggal 04 sd 07  Maret 2024. 4 (empat) hari sudah saya selaku PP melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda. Seperti halnya pendampingan individu sebelumnya, kegiatan pendampingan Ke-5 mengusung tema”Rancangan Program yang Berpihak pada Murid”.

Fokus pendampingan di PI 5 ini adalah 1) Refleksi penerapan aksinyata modul 3.1; 2) Rancangan program yang berdampak pada murid; 3) Perkembangan komunitas praktisi yang dijalankan di sekolah serta implementasi dari rencana di lokakarya 3 untuk berbagi keteman sejawat; 4) dan Penilaian keterampilan coaching untuk supervisi akademik.

Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa.

Saya mulai melaksanakan kegiatan  pendampingan secara individu kepada CGP dari hari Senin,04 Maret 2024 dengan CGP Ibu Evi Ratnasari,S.Pd SDN 1 Kaladi Kabandungan, Selasa, 05 Maret 2024 dengan CGP Asep Samsudin,S.Pd. SDN Pangkalan Parungkuda, Rabu,06 Maret 2024 dengan CGP Ibu Citaningrum SMPN 2 Cidahu, dan terakhir Kamis,07 Maret 2024 dengan CGP Pak Uwes Kusaeri,M.Pd. SDN 2 Cidadap Cidahu. Selain menjadi salah satu tugas dari pengajar praktik,dengan melakukan kunjungan ke tempat CGP bertugas merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi pembelajaran tersendiri bagi seorang Pengajar Praktik.

Seperti halnya pada pendampingan sebelumnya, pada pelaksanaan pendampingan individu ke 5 ini,    pengajar praktik meyiapkan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tema Rancangan Program yang Berpihak pada Murid, yakni buku pegangan pendampingan individu, Modul 2.3: Coaching untuk supervisi akademik, Jurnal hasil pemantauan pembelajaran Daring CGP, Jurnal Pendampingan,daftar hadir, dan rencana pendampingan selanjutnya, RPP CGP yang digunakan dalam pembelajaran, Hasil catatan percakapan Pra Observasi kelas, Hasil observasi pembelajaran, Rubrik Penilaian Sesi Aksi Nyata Coaching (lampiran 8).

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu Ke-5 berlangsung adalah :

Tuesday, March 5, 2024

Pengumuman Peserta Lulus Bimtek Penelaah Aksi Nyata di PMM 2024

Pengumuman Peserta Lulus Bimtek Penelaah Aksi Nyata di PMM 2024

Oleh: Guru Ataya

Sukabumi, 5 Maret 2024. Aksi Nyata adalah tugas projek yang bertujuan mengimplementasikan apa yang telah dipelajari dalam topik Pelatihan Mandiri. Saat ini jumlah Aksi Nyata yang perlu ditelaah semakin banyak seiring dengan antusiasme pendidik dalam mengerjakan dan menyelesaikan topik pada Pelatihan Mandiri. Oleh karena itu, Kemendikbudristek membuka kesempatan bagi para pendidik untuk menjadi Penelaah Aksi Nyata sejawat yang akan melakukan penelaahan berdasarkan panduan yang telah disediakan.

Didapat dari pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id, yang bisa menjadi penelaah aksi nyata di PMM  adalah guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Berikut nama-nama guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah yang telah Lulus Bimtek Penelaah Aksi Nyata di PMM 2024. Yuk simak dan cari nama kita, rekan atau sahabat kita yang telah Lulus :


Sumber: 
https://pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id/hc/id/articles/28789560436505-Tentang-Penealaah-Aksi-Nyata-Sejawat

Saturday, February 24, 2024

Pengumuman Peserta Pelatihan Aksi Nyata Sejawat 2024

Pengumuman Peserta Pelatihan Aksi Nyata Sejawat 2024

Oleh: Guru Ataya

Sukabumi, 23 Februari 2024. Kali ini guru Ataya akan berbagi sekitar pengumuman peserta pelatihan aksi nyata teman sejawat yang banyak dinantikan ribuan guru di negeri ini. Aksi Nyata adalah tugas projek yang bertujuan mengimplementasikan apa yang telah dipelajari dalam topik Pelatihan Mandiri. Saat ini jumlah Aksi Nyata yang perlu ditelaah semakin banyak seiring dengan antusiasme pendidik dalam mengerjakan dan menyelesaikan topik pada Pelatihan Mandiri. Oleh karena itu, Kemendikbudristek membuka kesempatan bagi para pendidik untuk menjadi Penelaah Aksi Nyata sejawat yang akan melakukan penelaahan berdasarkan panduan yang telah disediakan.

Didapat dari pusatinformasi.guru.kemdikbud.go.id, yang bisa menjadi penelaah aksi nyata di PMM  adalah guru,kepala sekolah dan pengawas sekolah.

Kriteria Penelaah Aksi Nyata

  1. Telah menyelesaikan minimal 10 topik pada PMM
  2. Mendaftarkan diri pada rekrutmen penelaah Aksi Nyata sejawat
  3. Mengikuti dan menyelesaikan bimbingan teknis sesuai dengan jadwal yang ditentukan
  4. Dinyatakan lulus bimbingan teknis Penelaahan Aksi Nyata Sejawat

Tugas Penelaah Aksi Nyata Sejawat

Monday, February 19, 2024

Ada apa di Lokakarya 4 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi 2024

Ada apa di Lokakarya 4 PPGP Angkatan 9 Kabupaten Sukabumi 2024

Oleh: Guru Ataya (PP_437_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 17 Februari 2024. Setelah beristirahat dari semua aktivitas (LMS dan tugas-tugas CGP maupun PP) kurang lebih dari dua bulan, Program Pedidikan Guru Penggerak (PPGP) Provinsi Jawa Barat menggelar kembali salah satu agenda kegiatannya yaitu Pendampingan Individu (PI) dan Lokakarya. Untuk program Pendidikan guru penggerak Angkatan 9 lokakarya yang diselengarakan adalah lokakarya 4. Lokakarya 4 Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) Angkatan 9 dilaksanakan secara serentak pada hari Sabtu, tanggal 17 Februari  2024 di 27 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Barat (Kab.Bandung, Kab. Bandung Barat, Kab.Bekasi, Kab.Bogor, Kab.Ciamis, Kab.Cinajur, Kab.Cirebon, Kab. Garut, Kab.Indaramayu, Kab. Karawang, Kab.Kuningan, Kab.Majalengka, Kab.Pangandaran, Kab.Purwakarta, Kab.Subang, Kab.Sukabumi, Kab. Sumedang, Kab. Tasikmalaya, Kota Bandung,Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kota Tasikmalaya).

Sabtu, 17 Februari 2024 bertempat di SMP Negeri 1 Sukaraja, dilaksanakan Lokakarya 4 untuk PPGP angkatan 9 Kabupaten Sukabumi. Hadir pada kegiatan tersebut yakni Tim BBGP Jawa Barat yang diwakili oleh Bapak Yuda Hidayat Mansur,S.Sos,M.Si,Kepala KCD V  yang diwakili oleh Ibu E. Dike Mariska, S.Pd. M.P.Kim , Sekretaris  dinas Pendidikan Kab  Sukabumi Bapak KHUSYAIRIN,S.Pd.,SE.,MM, Kasi GTK Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Ibu Dr. Hj. Endah Hasanah, S.Pd.,M.Pd., panitia dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sukabumi, 39 Pengajar Praktik (PP), dan 191 CGP yang masing-masing belajar dalam 13 kelas/ruang kelas.

Kegiatan Lokakarya 4 diawali dengan acara pembukaan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Sukabumi, Himne Guru Penggerak  dan sambutan dari Wakil BBGP Provinsi Jawa Barat serta penutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Bapak Fadli Mansur,S.Pd selaku PP. Lokakarya 4 dikabupaten Sukabumi dibuka secara resmi oleh Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Bapak Eka Nandang Nugraha, S.IP., M.M. tepat pukul 09.00.

Friday, February 16, 2024

RTL PI 4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran Ala PP Guru Ataya Menarik, Lucu dan Kreatif

RTL PI 4: Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran Ala PP Guru Ataya Menarik, Lucu dan Kreatif

Oleh: Guru Ataya (PP_437_Iwan Sumantri)

Sukabumi, 16 Februari 2024. Setelah beristirahat dari semua aktivitas (LMS dan tugas-tugas CGP maupun PP kurang lebih dari dua bulan, Program Pedidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan 9 menggelar kembali aktivitasnya baik secara daring maupun luring, salah satu agenda kegiatannya yaitu Pendampingan Individu (PI) yang dilakukan oleh Pengajar Praktik (PP).

Pelaksanaan pendampingan Individu ke-4 yang dijadwal oleh BBGP Provinsi Jawa Barat dari tanggal, 02 s.d. 16 Februari 2024,telah dilaksanakan sesuai kesepakatan bersama dengan para Calon Guru Penggerak yaitu dimulai dari tanggal 03 sd 13 Februari 2024. Empat hari sudah saya selaku PP melaksanakan pendampingan di empat sekolah dengan suasana dan karakteristik yang berbeda. Seperti halnya pendampingan individu ke-3  pada dua bulan yang lalu, kegiatan pendampingan individu ke-4 mengusung tema “ Evaluasi dan Pengembangan Proses Pembelajaran”.

Fokus pendampingan di PI 4 adalah obeservasi kelas CGP untuk melihat penerapan dari modul budaya positif, pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial-emosional serta penilaian observasi praktik pembelajaran yang berpusat pada siswa.

Pendampingan dilakukan secara konsisten setiap bulan selama CGP mengikuti PGP dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan CGP dan rencana apalagi yang akan dilakukan CGP untuk menciptakan sekolah yang berpihak pada siswa.

Saya mulai melaksanakan kegiatan  pendampingan PI 4 secara individu kepada CGP dari tanggal 03 Februari 2024 dengan CGP Evi Ratnasari di SDN 1 Kaladi Kabandungan, tanggal 07 Februari 2024 dengan CGP Asep Samsudin di SDN Pangkalan Parungkuda, tanggal 12 Februari 2024 dengan CGP Citaningrum di SMP Negeri 2 Cidahu, dan terakhir tanggal 13 Februari 2024 dengan CGP Uwes Kusaeri di SDN 2 Cidadap Cidahu Cicurug. Selain menjadi salah satu tugas dari pengajar praktik,dengan melakukan kunjungan ke tempat CGP bertugas merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi pembelajaran tersendiri bagi seorang guru.

Seperti halnya pada pendampingan sebelumnya, pada pelaksanaan pendampingan individu ke 4 ini,    pengajar praktik menyiapkan bahan yang dibutuhkan sesuai dengan tema Evaluasi dan pengembangan proses pembelajarann yakni buku pegangan pendampingan individu, jurnal hasil pemantauan, daftar hadir dan rencana pendampingan, RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran, modul 2.3 tentang coaching, lembar catatan percakapan pra observasi (lampiran 4), instrumen observasi praktik mengajar (lampiran 5), lembar catatan percakapan pasca obsevasi (lampiran 6) dan lembar rencana pengembangan diri (lampiran 7).

Hal-hal yang dibahas/dibicarakan selama proses pendampingan individu ke-4 berlangsung:

Bagian Awal Pendampingan

  1. Menjelaskan tentang fokus pendampingan, PP memastikan CGP memahami aktivitas pendampingan yang akan dilakukan.
  2. Pengajar Praktik menanyakan apa saja proses yang sudah berjalan selama satu bulan terakhir, menanyakan rencana tindak lanjut dari pendampingan sebelumnya, serta hal-hal yang dianggap sebagai capaian selama satu bulan terakhir (berdasarkan Jurnal Pemanatauan Pembelajaran Daring)
  3. Mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih telah berbagi praktik baik yang sudah dilakukan dari pembelajaran daring.
  4. Pengajar Praktik memastikan RPP yang dibuat CGP sudah direvisi berdasarkan masukan yang diberikan PP.
  5. Menyiapkan lembar Observasi Praktik Mengajar Calon Guru Penggerak (Lampiran 5).

Bagian Inti Pendampingan

  1. Ketentuan
    • Observasi pembelajaran dilakukan di kelas CGP secara luring
    • Observasi dilakukan 2 (dua) jam pelajaran dengan durasi 2 x 35 menit untuk jenjang SD, 2 x 40 menit untuk jenjang SMP.
  1. Pra- Observasi (15’)

Pertemuan pra-observasi ini merupakan percakapan yang membangun hubungan antara guru (CGP) dan supervisor (PP) sebagai mitra dalam pengembangan kompetensi diri .

Percakapan pra-observasi ini berlangsung selama 15 menit, dengan menggunakan percakapan coaching untuk perencanaan, supervisor dapat mencatat apa yang menjadi sasaran pengembangan guru dan menginformasikan kepada guru prosedur supervisi klinis ini. Adapun yang harus dilakukan oleh supervisor adalah:

    • Supervisor menyampaikan tujuan besar supervisi dan tujuan dari percakapan awal.
    • Guru menyampaikan rancangan pelaksanaan pembelajaran dan menginformasikan aspek perkembangan yang hendak diobservasi
    • Supervisor dan guru menyepakati sasaran observasi, waktu kunjungan kelas dan waktu percakapan pasca-observasi
    • Supervisor menginformasikan bahwa ia akan mencatat kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru di kelas

Percakapan pra-observasi berlangsung dengan suasana santai dan kekeluargaan dan dengan semangat positif. Hasil percakapan pra-observasi dicatat pada Lampiran 4.